Laman

Minggu, 24 April 2011

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU-SOSIAL-POLITIK

Manusia Sebagai Makhluk Individu
            Individu berasal dari kata in devided. Dalam bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi Individu artinya tidak terbagi atau satu kesatuan.Manusia sebagai mahluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani,unsure fisik dan psikis,unsur raga dan jiwa.
Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsure-unsur tersebut menyatu pada dirinya.
Jika unsure tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu.
Dalam diri individu ada unsure jasmani dan rohaninya,atau ada unsur fisik dan psikisnya,atau unsure raga dan jiwanya.
Seseorang individu adalah perpaduan antara factor fenotip dan genotip.Factor genotip adalah factor yang dibawa individu sejak lahir,ia merupakan factor keturunan,dibawa individu sejak lahir.
Kalau seseorang individu memiliki cirri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir,ia juga memiliki cirri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh factor lingkungan(factor fenotip)
Factor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang.
Freud dengan teori psikoianalisanya memandang manusia sebagai homo volens,yakni mahluk yang perilakunya dikendalikan oleh alam bawah sadarnya.
Menurut teori ini perilaku manusia merupakan hasil interaksi dari tiga pilar kepribadian yaitu id,eg dan super ego,yakni komponen biologis,psikologis dan social,atau komponen hewani,intelek dan moral.
Menurut ilmu kognitip,manusia disebut homo sapiens,mahluk yang berfikir. Teori kognitip dilanjutkan oleh teori Humanisme. Psikologi Humanistik memandang manusia sebagai eksistensi yang positip dan menentukan.
Manusia adalah mahluk yang unik,memiliki cinta,kreatifitas,nilai dan makna serta pertumbuhan pribadi.
Oleh karena itu teori humanisme menyebut manusia sebagai homo tudens yakni manusia yang mengerti makna kehidupan. 
            Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
            Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi atau tidak terpisahkan antara jiwa dan raga. Secara biologis, manusia lahir dengan kelengkapan fisik tidak berbeda dengan makhluk hewani. Namun secara rohani ia sangat berbeda dengan makhluk hewani apapun.
            Dalam perkembangannya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang  khas dengan corak kepribadiannya termasuk kemampuan kecakapannya. Setiap manusia memiliki perbedaan, hal itu dikarenakan manusia memiliki karakteristik sendiri, ia memiliki sifat, watak, keinginan, dan cita-cita yang berbeda satu sama lainnya.


Personality (Kepribadian) 
            Poal kelakuan diantaranya : mencari makan, menghindari bahaya, berlidung, dan masa birahi, pola kelakuan manusia dan hewan bereda, manusia tidak hanya ditentukan oleh sistem organik biologik saja, tetapi akal dan jiwa juga, sedangkan hewan hanya ditentukan oleh sistem organik biologik saja.
Apakah personality (Kepribadian) itu ?
Kepribadian adalah susunan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu, atau ciri-ciri atak seorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khas.
            Unsur-unsur kepribadian yaitu :
1.      Pengetahuan
Pengetahuan yaitu segala sesuatu yang kita ketahui sebagai hasil penggunaan panca indera ( unsur-unsur akal yang mengisi alam jiwa ).

·         Persepsi
Dalam lingkungan manusia yang diterima oleh pancaindera : getar eter (cahaya, warna), akuistik, bau, rasa, tekanan mekanikal, diolah menjadi susunan yang dipancarkan dan diproyeksikan menjadi penggambaran  tentang lingkungan tadi (seluruh proses akal manusia yang sadar).
·         Apersepsi
Penggambaran oleh manusia berbeda dengan foto, manusia terfokus pada bagian-bagian khusus (mata, telinga), diolah  oleh akal fakir, digabung dengan penggambaran lama lalu diproyeksikan sebagai penggambaran baru dengan pengertian baru.
·         Pengamatan
Suatu persepsi saat diproyeksikan berfokus pada hal yang menarik (lebih terpusat atau lebih intensif), pada bagian-bagian khusus tadi (pemusatan akal yang lebih intensif).
·         Konsep
Menggabung, membandingkan bagian-bagian dari suatu penggambaran dengan bagian-bagian dari suatu penggambaran lain yang sejenis. Dengan proses akal, kemampuan manusia untuk membentuk suatu penggambaran yang abstrak yang dalam kenyataannya belum ada (penggambaran abstrak).
·         Fantasi
Dalam pengamatan, ada penggambaran yang ditambah-tambahkan, dibesarkan, dikurangi, dikecilkan pada bagian-bagian tertentu, ada pula digabungkan dengan penggambaran lain menjadi penggambaran yang lain dalam kenyataannya tidak ada penggambaran yang tidak realistik.
Segala unsure-unsur pengetahuan tadi seringkali hilang dalam kesadaran manusia akibat larut dan terpecah-pecah yang disebabkan akal sadar individu tidak lagi menyusun dan menatanya.
2.      Perasaan
Persepsi-persepsi dapat menimbulkan dalam kesadaran manusia perasaan positif dan negatif, diakibatkan dari adanya unsur penilaian yang menjadikan positif atau negatif, contoh : coca-cola dan bangkai.
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilainya sebagai keadaan positif atau negatif.
3.      Drive (Dorongan)
Dorongan ada beberapa diantaranya : dorongan untuk mempertahankan hidup, sex, mencari makan, berinteraksi, meniru, berbakti, keindahan.


Manusia sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai individu ternyata tidak mampu hidup sendiri, dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lainnya, menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat.
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena beberapa alasan, yaitu :
a.       Manusia tunduk pada aturan, norma sosial
b.      Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain
c.       Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d.      Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia
e.       Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian
Manusa sebagai makhluk sosial memiliki dorongan yaitu dorongan untuk berinteraksi sosial, dorongan untuk saling membutuhkan, dorongan untuk belajar.
Peranaan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial adalah :
Sebagai makhluk individu manusia memiliki harkat dan martabat yang mulia, dalam berbagai kelompok sosial ini, manusia membutuhkan norma-norma pengaturannya dalam dimensi sosial muncul kewajiban dasar manusia. Kewajiban dasar manusia adalah menghargai hak dasar orang lain serta mentaati norma-norma yang berlaku di masyarakatnya.
Terdapat norma-norma sosial sebagai patokan untuk bertingkah laku bagi manusia, yaitu :
§         Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari Alloh SWT yang diperuntukan bagi umat-Nya. Norma agama berisi perintah agar dipatuhi dan larangan agar dijauhi umat beragama.
§         Norma kesusilaan atau moral, yaitu norma yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajak pada kebaikan dan menjauhi keburukan. Norma moral bertujuan agar manusia berbuat baik secara moral. Orang yang berkelakuan baik adalah orang yang bermoral, sedangkan yang berkelakuan buruk adalah tidak bermoral atau amoral.
§         Norma kesopanan atau adapt, yaitu norma yang bersumber dari masyarakat dan berlaku terbatas pada lingkungan masyarakat yang bersangkutan. Norma ini dimaksudkan untuk menciptakan keharmonisan hubungan antar sesama.
§         Norma hukum, yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi (Negara) yang pemberlakuannya dapat dipaksakan . Norma hukum berisi perintah dan larangan.
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki implikasi-implikasi yaitu :
1.      Kesadaran akan ketidakberdayaan manusia bila seorang diri
2.      Kesadaran untuk senantiasa dan harus brinteraksi dengan orang lain
3.      Penghargaan akan hak-hak orang lain
4.      Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku
Kesadarannya sebagai makhluk sosial, menjadikan manusia melakukan peran- peran sebagai berikut :
1.      Melakukan interaksi dengan manusia lain atau berlelompok
2.      Membentuk kelompok-kelompok sosial
3.      Menciptakan norma-norma sosial sebagai pengaturan tertib kehidupan kelompok


Manusia sebagai makhluk Politik
      Sebagai makhluk politik manusia selalu membutuhkan orang lain dan memiliki strategi dalam mempertahankan kehidupannya, sehingga kehidupannya dengan masyarakat dan organisasi sosial merupakan sebuah keharusan. Alloh SWT telah memberikan watak agresif yang alami bagi setiap makhluk.
      Manusia diberi kemampuan berfikir, dengan akalnya manusia bisa mempertahankan hidupnya. Maka dari itu, timbulah suatu cara agar manusia dapat memenuhi keinginannya dan bisa bersaing mengalahkan orang lain yang dinamakan dengan politik.
      Dengan politik manusia bisa merencanakan dan menyusun strategi dalam bertindak, karena manusia tidak lepas dari yang namanya politik, maka dari itu manusia dinamakan sebagai makhluk politik.
      Ciri manusia sebagai makhluk politik dapat kita lihat bahwa dalam kehidupan manusia selalu ditandai dengan adanya penentuan atas pilihan-pilihan dalam menjalani hidupnya. Dalam kehidupan tak jarang manusia memiliki suatu keinginan (cita-cita) yang sama. Untuk mewujudkan kenginan tersebut, maka manusia memainkan perannya sebagai makhluk yang memilih (makhluk politik) untuk menentukan bagaimana cara untuk merealisasikan keinginan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar